Gue lari dengan penuh
semangat di pagi hari ini. Bukan untuk olah raga, melainkan gue hampir telat
untuk masuk ke sekolah. Kejadian ini dimulai saat pagi hari tadi, tepatnya saat
jam 6 pagi, gue baru bangun tidur karena semalaman gue asyik nonton tim bola favorit
gue. Momen baru bangun jam 6 pagi ini juga harus di-per-parah dengan
ditambahnya gue mendadak sakit perut. Entah sedang demo apa para cacing di
dalam perut gue. Belum lagi buku pelajaran yang gue belum siapin sejak malam
tadi. Apakah ini akan mencoreng nama baik gue sebagai siswa yang rajin dan gaul
berat ini?
“10 menit! Dalam 10 menit gue harus bisa sampai di sekolah!” Tekad gue dalam hati.
Di jalan, kira-kira hanya berjarak 5 km dari sekolah gue, tiba-tiba ada tukang nasi uduk lewat. Karena saat gue gue lapar dan belum sempet sarapan, akhirnya gue mampir sebentar ke tukang nasi uduk itu.
“Mpok, pesan satu porsi ya! Cepat!” Kata gue sambil menghampiri tukang nasi uduk itu dengan nafas terengah-engah.
“Siap!” Kata tukang nasi uduk itu. “Pakai bihun?” Sambungnya lagi.
“Pakai!” Jawab gue, mantap.
“Pakai sawi?”
“Pakai!” Gue bingung, sejak kapan nasi uduk ada sawi? Karena gue buru-buru, akhirnya gue cuma bisa cuek aja.
“Pakai sambel, dek?”
“Uuhh… sedikit aja ya, mpok.” Jawab gue datar.
Setelah menerima nasi uduk yang gue minta, tak lupa gue membayar nasi uduk itu. Setelah itu, gue lari bak sprinter asal Jamaika, Usain Bolt yang lagi kesurupan Leak menuju sekolah.
Gue akhirnya sampai tepat waktu di sekolah. Namun, ada pemandangan aneh di sekolah gue saat itu. Gue melihat, disana ada dua mobil Satpol PP beserta dengan Polisi nya yang mempunyai tampang beringas yang siap menangkap setiap bencong yang lewat di depannya. Gue juga melihat ada beberapa murid yang lagi berbaris di samping mobil Satpol PP itu. Gue berpikir, jangan-jangan hari ini ada penangkapan bencong bergilir antar sekolah. Atau jangan-jangan ada beberapa bencong yang menyamar menjadi murid agar identitasnya sebagai bencong tidak ketahuan oleh Polisi setempat. Mampus lo kecebong pesek! Akhirnya kedok kalian ketahuan juga. Tetapi, gue bingung saat itu. Apakah gue harus kabur agar tidak masuk bersama para bencong laknat itu ke dalam mobil Satpol PP? cara aman, gue putukan untuk bersembunyi di balik semak-semak.
“Ahhh… aman,” Kata gue, lega.
“Kamu ngapain disitu, dek?” Tanya suara misterius yang mengagetkan gue setengah mampus saat itu.
“Ampun, pak… bukan saya, pak. Saya bukan bencong, pak. Ampyuun ciiin,” Jawab gue panik.
“Lho? Siapa yang bilang kalau kamu itu bencong?” Jawab suara itu dengan heran. Oh, ternyata
suara itu berasal dari pak Sutimin, seorang satpam di sekolah gue.
“Hehehe… enggak, pak,” Jawab gue, datar. “Itu di sekolah ada mobil Satpol PP, ada penangkapan bencong masal di sekolah ya, pak?” Sambung gue.
“Hahaha… yo bukan, dek. Itu adalah para anggota OSIS yang mau berangkat LDK di Ragunan. Jadi bukan penangkapan bencong masal.” Jawab pak Sutimin sambil tertawa kecil.
“LDK?” Tanya gue kebingungan.
“Iya, LDK. Latihan Dasar Kepemimpinan.” Jawab pak Sutimin. Disini gue membayangkan para anggota OSIS di sekolah gue sedang dilatih cara kepemimpinannya sama gorilla, harimau, dan tikus curut(lho?). Mungkin mereka akan dijadikan tumbal sebagai pembalasan dendam para hewan terhadap perilaku manusia selama ini kepada mereka. Kasihan.
“Lho, emang adek gak ikut LDK?” Sambung pak Sutimin.
“Enggak, pak. Saya juga baru tau sekarang.”
“Oh, kalau begitu untuk beberapa hari ini, adek gak usah masuk sekolah. Soalnya, selama kegiatan LDK berlangsung, sekolah akan diliburkan.”
“Begitu ya, pak? Masuk sekolah lagi hari apa ya?” Tanya gue.
“Senin depan, dek.”
“Senin depan?”
“Senin depan.” Jawab pak Sutimin, mantap. Entah kenapa setelah gue mendengar pernyataan pak Sutimin, gue seperti ingin meniduri kasur gue yang empuk dan siap berhibernasi sampai Senin depan. Dalam kata lain, gue libur mendadak dan akan menjadi beruang dadakan yang akan berhibernasi selama hari libur itu berlangsung.
“Oke, kalau begitu, saya izin pulang, pak. Mau ngelanjutin tidur.” Kata gue sambil membawa bungkusan nasi uduk yang belum sempat gue buka sedikitpun.
“Sip! Hati-hati di jalan, ya!” Kata pak Sutimin.
#Pesan Moral: Jika
anda ingin terlihat gagah, anda bisa mencoba dengan Latihan Dasar Kepemimpinan
di kebun binatang. Namun jika anda ingin terlihat bagaikan yang-mangkal-di-lampu-merah,
silahkan anda coba dengan Latihan Dasar Kebencongan.
Sekian Post gue. So, Happy Wekeend guys :)