Kepala gue mulai pusing,
Badan jadi menggigil,
Muka gue mendadak jadi pucat,
Bukan, ini bukan karena gue nelen minyak tanah lagi. Melainkan beberapa minggu kedepan gue akan menghadapi UKK (Ujian Kenaikan Kelas). TIIDAAAAKKK....!! Gue lagi benar-benar nyari kesempatan yang pas buat nge-post lagi. Pasalnya, minggu-minggu terakhir ini kegiatan gue hanya diisi dengan kegiatan belajar tanpa henti. Maklum, nyokap gak mau sampai ngelihat anaknya nanti gak naik kelas. Well, kita berdo'a aja semoga hasil UKK kita lancar sejahtera. Aamiin. (<-- Lagi nyari dukungan, nih).
Out Of Topic.
Beberapa minggu lalu, gue dan sahabat gue, Bayu memutuskan untuk refreshing dari kegiatan sekolah. Eiitsss, kita gak bolos atau madol loh yaa. Tapi emang kita lagi libur kok karena kakak kelas kita lagi ngejalanin UN. Pertamanya, Bayu mau ngajak gue pergi ke Jerman. Tapi karena menurut gue itu terlalu jauh dan gue juga lagi bokek, akhirnya gue tolak usul dari Bayu. Beberapa jam kita berfikir. Akhirnya, ketemulah satu tempat yang pas. Yak! Kota Tua! Kota yang dimana segala sesuatunya tampak tua. Kita memutuskan untuk pergi di keesokan paginya.
Akhirnya, hari yang gue tunggu tiba juga. Untuk pergi kesana, gue coba semua baju yang gue punya. Demi Emej. Kaus oblong pakai celana jeans, Kaus dengan celana pendek, Kaus dalam dengan tanpa celana (?). Gue juga mempersiapkan bekal untuk disana. Seperti cemilan bekas, tv, kulkas, AC, dll (?). Setelah semuanya siap, akhirnya gue pergi ke rumah Bayu. Saat gue membawa cemilan bekas, gue sempat diomeli sama nyokap dan bokap gue. Tapi gue jawab "Ah, nanti juga berguna di jalan."
Sesampainya disana, terlihat sosok Bayu sedang duduk di halaman rumahnya sambil memainkan gameboy miliknya. Saat itu, gue mulai flashback bagaimana gue bisa bertemu dengan Bayu. Jadi ceritanya, gue yang lagi iseng ngejar anak kucing pun berlari-lari mengikuti kemana si kucing itu pergi. Karena ntu kucing lincahnya minta amplop, akhirnya tanpa sengaja gue nginjek pinggiran selokan, dan... byuurrr, gue nyebur di selokan yang cukup dalam. Gue meronta-ronta minta tolong karena gue saat itu gak bisa berenang dan takut kebawa arus. Tiba-tiba, datanglah Bayu dengan sepeda ontelnya.
"Oi, Fa! Ngapain bengong? Kita jadi berangkat gak?" Kata Bayu menyadarkan gue dari lamunan tadi.
"Eh.. emm iya, jadi. Ayo deh, daripada kita kesiangan." Respon gue.
"Sip!"
Kita berangkat dari rumah Bayu menuju Kota Tua dengan ojek yang sudah dipesan Bayu. Cukup lama perjalanan kita. Karena kecapekan, akhirnya di depan parkiran "dekat" Kota Tua kita memutuskan untuk istirahat sejenak. Yeah, kita memang cemen. Hidup cemen!
Lagi enak-enaknya selonjoran, tiba-tiba ada bule yang tinggi, putih, dan kalau gue lihat sih tampangnya bloon.
"Excuse me," Sapa bule itu.
Gue dan Bayu bengong.
"I'm sorry, are you ok?" Kata bule itu lagi.
"Oh, yes, we are ok, sir." Kata Bayu asal jawab.
Daripada ribet, gue translate aja yah percakapan kita ke si bule itu.
"Oh, baiklah kalau begitu." Jawab si bule.
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya gue.
"Ehmm, saya sebenarnya lapar. Apakah saya bisa menemukan restoran di sekitar sini?"
"Bay, lo tau gak restoran di sekitar sini?" Tanya gue ke Bayu.
"Restoran? Sepanjang perjalanan kan kita ngelihat cuma bangunan tua dang, Fa." Jawab Bayu.
"Iya juga sih. Eh tapi, bentar, mister." Kata gue sambil mengambil sesuatu dari dalam tas gue.
Yak, pemirsa. Gue ngambil cemilan bekas (tikus) dari tas gue. Ternyata, gak salah juga gue ngebawa setelah sempat diomelin sama bokap-nyokap karena takut anaknya keracunan. Setelah itu, gue kasih cemilan itu ke si bule.
"Mister, ini saya ada sedikit cemilan. Kalau mau ambil aja. Kalau enggak, ya sudah lah." Gue tawarin ntu cemilan.
"Iya mister, ambil aja deh. Daripada mati kelaparan." Bayu menambahi.
Itu bule sempat bengong ngelihat kita ngomong. Dia akhirnya nangis. Entah nangis karena terharu atau karena gak ngerti kita lagi ngomongin apaan. Akhirnya, dengan segenap jiwa dan raga, di ambilah cemilan gue itu. Setelah dia ambil, dia mengucapkan banyak terimakasih ke kita (gue khususnya). Bule itu masuk lagi ke dalam Kota Tua. Gue dan Bayu juga ikutan masuk kesana untuk berpiknik ria dengan gembira.
Usut punya usut, ketika gue pergi ke toilet di sana karena mau buang air, gue ngelihat ada bule yang ketemu sama gue dan Bayu di depan tadi lagi bolak-balik masuk ke WC. Kira-kira, dia lagi ngapain ya? :))
Badan jadi menggigil,
Muka gue mendadak jadi pucat,
Bukan, ini bukan karena gue nelen minyak tanah lagi. Melainkan beberapa minggu kedepan gue akan menghadapi UKK (Ujian Kenaikan Kelas). TIIDAAAAKKK....!! Gue lagi benar-benar nyari kesempatan yang pas buat nge-post lagi. Pasalnya, minggu-minggu terakhir ini kegiatan gue hanya diisi dengan kegiatan belajar tanpa henti. Maklum, nyokap gak mau sampai ngelihat anaknya nanti gak naik kelas. Well, kita berdo'a aja semoga hasil UKK kita lancar sejahtera. Aamiin. (<-- Lagi nyari dukungan, nih).
Out Of Topic.
Beberapa minggu lalu, gue dan sahabat gue, Bayu memutuskan untuk refreshing dari kegiatan sekolah. Eiitsss, kita gak bolos atau madol loh yaa. Tapi emang kita lagi libur kok karena kakak kelas kita lagi ngejalanin UN. Pertamanya, Bayu mau ngajak gue pergi ke Jerman. Tapi karena menurut gue itu terlalu jauh dan gue juga lagi bokek, akhirnya gue tolak usul dari Bayu. Beberapa jam kita berfikir. Akhirnya, ketemulah satu tempat yang pas. Yak! Kota Tua! Kota yang dimana segala sesuatunya tampak tua. Kita memutuskan untuk pergi di keesokan paginya.
Akhirnya, hari yang gue tunggu tiba juga. Untuk pergi kesana, gue coba semua baju yang gue punya. Demi Emej. Kaus oblong pakai celana jeans, Kaus dengan celana pendek, Kaus dalam dengan tanpa celana (?). Gue juga mempersiapkan bekal untuk disana. Seperti cemilan bekas, tv, kulkas, AC, dll (?). Setelah semuanya siap, akhirnya gue pergi ke rumah Bayu. Saat gue membawa cemilan bekas, gue sempat diomeli sama nyokap dan bokap gue. Tapi gue jawab "Ah, nanti juga berguna di jalan."
Sesampainya disana, terlihat sosok Bayu sedang duduk di halaman rumahnya sambil memainkan gameboy miliknya. Saat itu, gue mulai flashback bagaimana gue bisa bertemu dengan Bayu. Jadi ceritanya, gue yang lagi iseng ngejar anak kucing pun berlari-lari mengikuti kemana si kucing itu pergi. Karena ntu kucing lincahnya minta amplop, akhirnya tanpa sengaja gue nginjek pinggiran selokan, dan... byuurrr, gue nyebur di selokan yang cukup dalam. Gue meronta-ronta minta tolong karena gue saat itu gak bisa berenang dan takut kebawa arus. Tiba-tiba, datanglah Bayu dengan sepeda ontelnya.
"Oi, Fa! Ngapain bengong? Kita jadi berangkat gak?" Kata Bayu menyadarkan gue dari lamunan tadi.
"Eh.. emm iya, jadi. Ayo deh, daripada kita kesiangan." Respon gue.
"Sip!"
Kita berangkat dari rumah Bayu menuju Kota Tua dengan ojek yang sudah dipesan Bayu. Cukup lama perjalanan kita. Karena kecapekan, akhirnya di depan parkiran "dekat" Kota Tua kita memutuskan untuk istirahat sejenak. Yeah, kita memang cemen. Hidup cemen!
Lagi enak-enaknya selonjoran, tiba-tiba ada bule yang tinggi, putih, dan kalau gue lihat sih tampangnya bloon.
"Excuse me," Sapa bule itu.
Gue dan Bayu bengong.
"I'm sorry, are you ok?" Kata bule itu lagi.
"Oh, yes, we are ok, sir." Kata Bayu asal jawab.
Daripada ribet, gue translate aja yah percakapan kita ke si bule itu.
"Oh, baiklah kalau begitu." Jawab si bule.
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya gue.
"Ehmm, saya sebenarnya lapar. Apakah saya bisa menemukan restoran di sekitar sini?"
"Bay, lo tau gak restoran di sekitar sini?" Tanya gue ke Bayu.
"Restoran? Sepanjang perjalanan kan kita ngelihat cuma bangunan tua dang, Fa." Jawab Bayu.
"Iya juga sih. Eh tapi, bentar, mister." Kata gue sambil mengambil sesuatu dari dalam tas gue.
Yak, pemirsa. Gue ngambil cemilan bekas (tikus) dari tas gue. Ternyata, gak salah juga gue ngebawa setelah sempat diomelin sama bokap-nyokap karena takut anaknya keracunan. Setelah itu, gue kasih cemilan itu ke si bule.
"Mister, ini saya ada sedikit cemilan. Kalau mau ambil aja. Kalau enggak, ya sudah lah." Gue tawarin ntu cemilan.
"Iya mister, ambil aja deh. Daripada mati kelaparan." Bayu menambahi.
Itu bule sempat bengong ngelihat kita ngomong. Dia akhirnya nangis. Entah nangis karena terharu atau karena gak ngerti kita lagi ngomongin apaan. Akhirnya, dengan segenap jiwa dan raga, di ambilah cemilan gue itu. Setelah dia ambil, dia mengucapkan banyak terimakasih ke kita (gue khususnya). Bule itu masuk lagi ke dalam Kota Tua. Gue dan Bayu juga ikutan masuk kesana untuk berpiknik ria dengan gembira.
Usut punya usut, ketika gue pergi ke toilet di sana karena mau buang air, gue ngelihat ada bule yang ketemu sama gue dan Bayu di depan tadi lagi bolak-balik masuk ke WC. Kira-kira, dia lagi ngapain ya? :))