Sabtu, 22 Juni 2013 5 komentar

Penyebab Penyakit ABG Zaman Sekarang, Rentan GALAU

Bertemu lagi dengan saya, Alfaridzi Ilham. Belakangan ini gue bingung ya sama keadaan ABG di Indonesia. Karena saat ini para ABG di Indonesia sering dilanda penyakit galau. Apa sih galau itu? Baik, akan saya jelaskan. Galau adalah suatu penyakit dimana si pelaku selalu merasa resa dan bingung mau ngapain. Galau sendiri terdiri dari beberapa tingkatan. Yaitu Galau normal, Galau akut, Galau stadium akhir. Yang terakhir ini gak bisa tertolong. Kebanyakan penyakit Galau ini diderita oleh anak Alay atau anak yang masih labil. Gejala penyakit ini gak bisa terdeteksi. Namun ada sebab bagaimana bisa ada penyakit galau. Berikut untuk lebih jelasnya:

1) Diputusin Pacar.

Diputusin pacar emang gak enak banget. Apalagi waktu kita lagi sayang-sayangnya sama doi, tiba-tiba diputusin begitu aja. Ibarat pepatah "Tak ada tahi yang tak wangi" (Ya iyalah, Tahi wangi mah gak ada. Adanya sih teh wangi. Hehehe). Diputusin pacar itu ada banyak caranya. Tapi, tingkat pemutusan pacar akan menjadi trending topic paling atas apabila suasana sedang menjelang ujian sekolah. Contoh:


Cewek: *Nelpon cowoknya* “Halo, sayang,”
Cowok: “Iya, sayang. Ini aku.”
Cewek: “Aku taulah, bego.”
Cowok: “Kenapa sayang? Tumben nelpon.”
Cewek: “Kita kan besok ujian,”
Cowok: “Iya, terus kenapa?”
Cewek: “Aku minta putus!”
Cowok: “Hah?! Putus?”
Cewek: “Aku mau fokus belajar dulu,”
Cowok: “Tapi, sayang…”
Tut… tut… tut…

(Keesokan harinya, cowoknya ditemukan meninggal karena ketahuan nelen mouse computer)

Tapi alasan putus yang menurut gue paling bulshit banget dan juga absurd adalah: "KAMU TERLALU BAIK BUAT AKU". Yang gue pikirkan adalah, kenapa kebaikan dimata mereka itu salah? Apa harus waktu gue diputusin dengan cara kampret kayak gitu gue jawab "Maaf sayang, aku akan coba untuk lebih jahat lagi sama kamu."

2) Ditolak Gebetan

Baik, lanjut. Yang kedua mungkin sering banyak yang ngalamin ya... ada yang ditolak gebetan karena kriteria yang dia mau itu gak ada pada diri kita, atau bahkan karena kita kalah cepat sama sahabat kita waktu mau nembak doi. Satu-satunya ditolak gebetan yang paling keji adalah.... ditolak sebelum mau nembak.

Cowok: *Bawa bunga, di umpetin di belakang badannya, mau ngasih surprise ke cewek* "Ndut... aku mau ngomong sesuatu deh.."
Cewek: "Oh, mau ngomong apa?"
Cowok: "Sebenarnya, aku itu..."
Cewek: "Tunggu, kalau misalkan kamu mau nembak aku, aku ogah."
Cowok: "Hah?! Oh... oh..." *Nunduk*
Cewek: "Jadi, kamu mau ngomong apa tadi?"
Cowok: *Gelagapan* "Ah.. itu.. itu tuh, ada kucing lagi kawin."

Keji sekali saudara-saudara -___-

3) Di gosipin sama Teman

Yak! Di gosipin emang gak enak banget. Apalagi yang di gosipin itu tentang kejelekan kita. Disini, si pelaku mungkin akan pura-pura baik di depan, kemudian menyembunyikan ranjau di belakang kita. Dan yang jadi korbannya hanya bisa menangis sambil merenung "Kenapa ini terjadi?? Apa salah ku?? Apa salah nenek ku?? TIIIDAAAAKKK!!"

Dalam hal nge gosip, kayaknya cewek lebih jago ketimbang cowok. Perbandingan kehebatan cewek jago nge gosip daripada cowok adalah 89:11. Parah kan ya? Baik, saya akan berikan contohnya:

☻Cowok Nge Gosip☻

Cowok 1: "Bro, apa kabar?"
Cowok 2: "Baik, bro. Gimana bokap? Sehat?"
Cowok 1: "Wuih, Alhamdulillah sehat."
Cowok 2: "Bagus deh kalau gitu..."
Cowok 1: "Eh, kabarnya si Cristiano Ronaldo mau balik ke Manchester United ya?"
Cowok 2: "Ah, gak bakalan deh kayaknya. Menurut gue sih, dia bakalan bertahan di Real Madrid."
Cowok 1: "Oh.. eh, makan yuk! Gue traktir nih!"
Cowok 2: "Wuih, hayuk deh. Thanks, bro."

Gosip Kelar.

Bandingkan ketika cewek bergosip

Cewek 1: "Ih, jeng.. apa kabar?"
Cewek 2: "Baik, jeng.. jeng sendiri gimana? Kabar suaminya gimana? Terus si Ucup gimana kabarnyaaaa???"
Cewek 1: "Baik semua kok, jeng... Abis belanja ya?"
Cewek 2: "Ah, biasa lah, jeng. Cewek kan sukanya shopping gituuu... Hihihihi" (Ketawanya serem ya?)
Cewek 1: "Eh iya, itu katanya pak RT punya anak lagi tauuuu....."
Cewek 2: "Iiihhh masa siihh?? Bukannya anaknya pak RT udah ada 12 yaaa? Kok bisa punya anak lagi siiiihhh...???"
Cewek 1: "Katanya sih dia punya selingkuhan gituuuuu...."
Cewek 2: "Iiiihh.. kasihan bu RT dong yaaa??"
Cewek 1: "Iya, terus katanya, selingkuhannya ada banyak lho, jeng!"
Cewek 2: "Haaahhh?? Ciuusss? Sumpeh lo? Sumpeh lo? Sumpeh lo? Sumpeh lo? Sumpeh lo? Sumpeh lo? Sumpeh lo?" *Sambil nari Saman*

Gitu terus sampai kiamat -__-

Well, sebagai bangsa Indonesia yang keren dan gaul abis, kita harus menolak secara lanjut adanya galau yang berlebihan! Kadang, anak Alay juga keseringan galau sampai akhirnya dia curhat di Social Network gara-gara gak ada teman curhat kali ya? Hanya Allah yang tahu saudara-saudara... kalau mau terhindar dari kegalauan, caranya adalah lakukan berbagai kesibukan yang cukup ekstrem agar bisa melupakan kegalauan itu sendiri. Contohnya, ngemil kulit duren seperti ini
Model by: Mang Usup sebelum badannya di Ronsen keesokan harinya.

Atau bisa pergi ke dukun buat meletin orang. Contohnya seperti ini
Model by: Richard, sebelum ditemukan meninggal karena manjat ke Sutet

Baiklah, teman-teman, mungkin sampai disini dulu perjumpaan kita. 

Kalau ada sumur diladang, 
Boleh kita menumpang mandi. 
Kalau ada umur panjang, 
Boleh gak numpang mandi lagi?

Saya Alfaridzi Ilham, Have a nice weekend, guys.. :)

3 komentar

Kelereng in The Hole

Halo semuanyaaa... dimanapun anda berada. Maaf ya, belakangan ini saya jarang nge-post. Yeah, belakangan ini lagi sibuk buat belajar jadi Pengacara soalnya (Pengangguran Banyak Acara). And now, kita mulai lagi seperti biasa.

Well, tepat di hari ini, yaitu tanggal 22 Juni, Jakarta sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-486. Harapan gue sih, yaaa semoga aja Jakarta kedepannya macetnya gak terlalu parah, para perampok dan copet pada insyaf semua, banjir cuma ½ cm aja. Kayaknya gak mungkin sih yaaa... yah, namanya juga berharap. Menghayal ketinggian gak papa kan?

Ngomong-ngomong soal Jakarta, gue berpengalaman banget tinggal di kota ini. Dari waktu umur gue 5thn sampai saat umur gue menginjak umur 9thn gue tinggal di Jakarta. Di umur yang seperti itu, gue sudah merasakan bagaimana kerasnya kota Jakarta. Seperti dicubit sama tante-tante yang gak gue kenal, di cium dengan beringas sama teman nyokap gue, atau bahkan gue pernah dilemparin duit dengan keras sama bule (iye, gue tau gak nyambung).

Ada pengalaman buruk yang gue dapat saat masih berumur 5thn (kalau gak salah). Saat itu gue tinggal di suatu rumah di Jakarta Barat. Jadi ceritanya, saat gue baru pulang dari sekolah (TK), seperti hal umum yang dilakukan anak seumuran gue. Gue ganti baju, kemudian makan, abis itu main bareng teman. Di rumah gue, ada tetangga yang lagi datang berkunjung saat itu. Gue biasa manggil dia Bulek Leha (That's real). Waktu itu, gue lagi main kelereng sama teman gue di depan rumah sambil diawasi oleh nyokap gue dan bulek Leha yang emang keduanya juga lagi ngobrol di depan rumah gue. Setelah gue dan teman-teman gue lelah bermain, teman gue, Rizal mulai main yang aneh-aneh. Dia memasukkan kelereng itu kedalam lubang hidungnya, kemudian di keluarin lagi. Karena menurut teman-teman gue itu adalah suatu contoh yang patut ditiru, akhirnya mereka semua ikutan. Gue gak pernah mau ikut yang namanya kayak gituan. Karena gue takut ada kenapa-kenapa nantinya. Saat itu gue bingung mau ngapain, bengong kayaknya bukan solusi yang tepat. Akhirnya, gue memutuskan untuk untuk ikut gabung bareng mereka.

Suatu tragedi besar terjadi saat itu. Kelereng yang gue masukin ke dalam hidung gue itu gak bisa dikeluarin lagi. Gue panik saat itu. Teman-teman gue yang tahu akan hal ini langsung kabur menuju rumah masing-masing karena takut kena omel nyokap gue. Kampret emang. Akhirnya, gue memberanikan diri untuk mengadukan hal ini (kelereng masuk ke hidung gue) ke nyokap gue. Gue hampiri nyokap gue yang lagi asyik ngobrol sama bulek Leha. Gue tepuk tangan nyokap gue, nyokap gue nengok ke arah gue, begitu juga dengan bulek Leha. Akhirnya, nyokap gue bertanya kepada anaknya~ (Lho?)

"Kenapa, Ilham?"

Gue respon dengan nunjuk ke arah hidung gue. Memberi isyarat bahwa ada keleereng yang masuk kedalam hidung gue. Tapi bukannya nyokap gue langsung nolongin gue, dia malah bilang "Kamu haus?"

Gue geleng-geleng.

"Oh, mungkin lapar ya?"

Gue geleng-geleng lagi.

"Eh, lihat deh, bu, di hidungnya Ilham ada kelereng?" Ujar bulek Leha, panik.

"Hah?!" Nyokap gue kaget. Akhirnya setelah di cek, ternyata benar di hidung gue ada kelereng. Nyokap gue buru-buru ambil pinset dan segelas air dari dalam rumah.

"Kamu tenang ya, Ilham. Jangan banyak gerak. Mama akan melakukan operasi kecil biar kita hemat gak perlu ngeluarin banyak uang buat ke dokter. Ini gak akan sakit kok," kata nyokap gue.

Gue hanya bisa diam menuruti perintah nyokap. Nyokap gue akhirnya memulai operasi kecil di di depan rumah gue, bulek Leha datang dari dalam rumah membawa kipas sate dan segera ngipasin gue. Selama proses operasi, gue dilarang untuk membuka mata. Katanya sih, biar gak sakit. Setelah setengah jam lamanya, akhirnya kelereng itu bisa di keluarkan dari hidung gue. Nyokap dan bulek Leha bernafas lega. Layaknya berhasil melahirkan anak baru. Gue sebagai ibu-ibu hamilnya, Nyokap dan bulek Leha sebagai suster dan dokternya, dan kelereng itu sebagai anak gue yang baru lahir.

"Ilham, gimana sekarang? Udah enakan?" Tanya nyokap gue.

"Dari tadi biasa aja, Ma," Jawab gue sambil nyemil kacang.

"Tapi tadi kamu hampir mati, Ilham. Kamu hampir mati!" Ujar nyokap gue sewot.

"Ma..."

"Kenapa?"

"Itu tadi mama bawa air minum buat apaan deh?"

"Ah, itu... emm... kamu emang gak mau minum?"

"Engga,"

"Ya udah deh, biar mama aja yang minum," Kata nyokap gue sambil nyender di tembok.

"Yeeee..."

Akhirnya, untuk sementara, saat itu gue gak diperbolehkan bermain kelereng atau semua hal yang berbentuk seperti bola. Bahkan saat gue mau main bola bareng teman-teman gue, nyokap gue mewanti-wanti biar gue gak ikutan main. Saat gue tanya kenapa, nyokap gue cuma jawab "Mama takut bolanya nanti kamu masukin ke hidung lagi."

Anyway, lubang hidung gue kayaknya boros banget ngabisin oksigen. Mungkin ini karena... ah, sudahlah...
 
;